Ia Budak , Tuan !





Seperti budak , tuan
Ia habiskan malam yang muram dengan kedurjaan padanya
Sekalipun tuan suguhkan senyum
Kelamin tetap saja terasa kelu
Ia telah diperkosa oleh garis-garis hidup yang kejam

Bila hujan, bila tidak
Sama saja tidak ada tempat berteduh
Apalagi sekedar bersandar bahkan bersuara

Hanya ada pohon pisang dengan daun kering
Gedung tanpa emperan
Hujan tak kunjung reda
Reda tiada teduh
Dan tuan-tuan tanpa peduli !

2 komentar: